Gaza, 11 Februari 2025 – Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengungkapkan bahwa Israel dengan sengaja menghalangi perjalanan pasien medis yang hendak berobat melalui perlintasan darat Rafah. Tindakan ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa sejumlah pasien yang telah mendapatkan persetujuan perjalanan diberitahu tentang penolakan pada hari keberangkatan atau langsung ditolak tanpa alasan jelas. Selain itu, banyak pendamping pasien yang mengalami keterlambatan atau bahkan tidak diizinkan untuk mendampingi keluarganya yang sakit.
Di antara daftar pasien yang seharusnya berangkat hari ini, terdapat seorang anak berusia 16 tahun yang menderita kanker yang ditolak untuk melakukan perjalanan. Selain itu, seorang pendamping dari pasien kanker lainnya juga tidak diizinkan untuk bepergian, yang berpotensi menghambat akses pasien terhadap perawatan medis yang sangat dibutuhkan.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah kasus medis yang direncanakan untuk berangkat hari ini mencapai 53 orang. Namun, angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pasien dan korban luka yang seharusnya diizinkan berangkat, yaitu sekitar 150 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina mengecam tindakan Israel ini sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional. Mereka mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil langkah guna memastikan pasien di Gaza mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang mereka perlukan tanpa hambatan.
Sumber: Kementerian Kesehatan PalestinaJalur Gaza
Update 11 Februari 2025


Tinggalkan Balasan